26 Juni 2016

Traveling ke candi muara takus riau

Tahun 2016 Ini adalah perjalanananku yang kesekian traveling keseluruh indonesia, tujuan kali ini adalah riau, sebenarnya ada dua destinasi wisata di riau yang saya dan temen temen ingin kunjungi, yaitu istana Siak Indrapura dan candi muara takus, namun pilihan akhirnya jatuh ke candi muara takus. Soalnya kami penasaran candi ini ada di mata pelajaran sejarah jaman SMP dulu. 
Berangkat dari jakarta pagi pagi buta, terpaksa make taksi dari matraman, kalo naek damri takut beresiko ketinggalan pesawat, soalnya pesawatnya jam tujuh. Tiba di bandara ternyata terminal IIF tidak terlalu padat, mungkin karena nyampenya jam 6.00 antrian masuk ke terminal ga terlalu panjang.


Perjalalan dari soekarno hatta ke riau butuh waktu satu jam setengah, sampe bandara riau, sempetin jepret - jepret dulu, ternyata bandara ini bersih dan terawat, mungkin karena masih baru. Ga lama driver yang telah kami pesen sebelumnya dari jakarta datang menjemput, perjalalanan kami lanjutkan ke hotel tempat kami ingin menemui beberapa orang didaerah sana untuk menyelesaikan perkerjaan dulu dan berdiskusi beberapa hal tentang perkerjaan di daerah sini, ternyata kota riau deket dengan bandara, ga sampe 15 menit dah tiba di hotel batiqa.



Hari ini kami tidak berencana kemana-mana dulu cuma mau kuliner aja, cari mie Sei Rempah Rajawali yang terkenal itu, berlokasi di jalan rajawali, kata drivernya pengunjung disini tidak pernah sepi biarpun bukan jam makan, saya memesan sato mei sei komplit yang ada ayam, jeroan dan dagingnya, rasanya jangan ditanya deh, mantap pokoknya. Setelah perut kenyang sore harinya saya sempetin dulu ke jembatan siak, puas berfoto-foto kami balik kehotel untuk beristirahat, karena besok perjalanan cukup panjang, hampir 4 jam ke candi muara takus.  



Keesokan paginya, kami berangkat dari hotel jam sembilan lebih dari rencana kami jam delapan, maklum orang indonesia kebanyakan nyantainya, perjalanan cukup panjang tapi beruntung jalan aspal sudah sangat mulus hanya beberapa tampak berlubang karena katanya sering dilalui truk besar pengangkut hasil kelapa sawit, oh iya perjalanan dari pekanbaru ke candi muara takus ini disepanjang jalan nampak perkebunan kelapa sawit. 



Tiba dicandi, ternyata candi ini tidak terlampau besar, tapi katanya yang nampak itu cuma stupanya aja, kalo di gali lagi, diameter candi ini bisa 1 kilometer melebihi diameter candi borobudur, tapi seluruhnya hampir tertutup tanah. Puas mengambil gambar dan berfoto, selanjutnya kami kembali ke Pekanbaru, tapi tidak lupa mampir dulu di Pinggir danau buatan PLTA koto panjang, kami kuliner disini, tapi eits jangan kecewa dengan kuliner disini ya, sepanjang perjalanan cuma ada mi goreng sama mie rebus, itupun adanya cuma mie instan.

Itulah sepenggal perjalanan kami di Riau, mungkin Riau bukanlah destinasi wisata terbaik yang ada di nusantara, pemerintah disini lebih memprioritaskan sebagai daerah sentra produksi kelapa sawit, tentunya harus yang legal ya dan dilakukan dengan cara yang benar agar tidak ada lagi bencana kabut asap.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Terbaru